Selasa, 29 Oktober 2019

Sumber Daya Non Hayati antar Region

Wawan Setiawan Tirta
Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam dapat dibedakan menjadi sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Kedua jenis sumber daya alam ini sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh bangsa kita. Sumber daya alam non-hayati adalah sumber daya alam yang ada di atas permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi tetapi tidak hidup, antara lain tanah, udara dan air. Semua sumber daya non hayati tersebut harus dimanfaatkan dengan bijak agar dapat memberian manfaat yang maksimal.

Sumber daya alam non hayati meliputi semua sumber daya yang terdapat di bumi yang berguna bagi manusia, dan pengelolaannya harus memenuhi kriteria-kriteria teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan. Sumber daya alam non hayati tersebut tersebar di berbagai wilayah negara kita dari Sabang sampai Merauke. Persebaran sumber daya alam antara satu tempat dengan yang lain berbeda-beda. Suatu daerah dapat dikenal sebagai daerah penghasil bahan tambang seperti minyak dan emas, sementara daerah yang lain tidak biasa menghasilkan sumberdaya tersebut. Perbedaan potensi inilah yang menyebabkan perbedaan keunggulan masing-masing daerah yang dikenal dengan keunggulan komparatif.

Keunggulan Sumber Daya Energi Indonesia
Wilayah Indonesia yang demikian luas, terkandung sumber daya alam dan potensi energi yang melimpah, baik di dalam permukaan tanah maupun di atas permukaan tanah. Dalam perut bumi Indonesia terkandung mineral batubara, gas, minyak bumi yang merupakan hasil proses fosil berjuta tahun yang lalu.

Indonesia juga mempunyai kandungan energi panas bumi yang melimpah. Sabuk gunung api pasifik yang melintas Pulau Sumatra, Jawa hingga ke timur merupakan potensi kekayaan lain dari bumi Indonesia. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai potensi sumber daya alam. Keberadaan sumber daya alam ini memiliki peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

Energi adalah modal dasar dalam melakukan pembangunan nasional. Setiap kegiatan di era modern ini memerlukan energi untuk menggerakkannya. Ketersediaan sumber energi mutlak diperlukan untuk menjalankan berbagai aktivitas dalam kehidupan kita.

Potensi sumber daya energi di Indonesia cukup melimpah mulai dari sumber daya energi tak terbarukan yang berasal dari fosil seperti minyak bumi, batubara, dan gas alam. Sumber daya energi terbarukan di Indonesia memiliki potensi yang lebih dibandingkan sumber daya energi yang berasal dari fosil.

Sumber daya energi terbarukan ialah sumber energi yang dapat diperbarui lagi dan ketersediaannya melimpah di dalam seperti sinar matahari, angin, air, dan panas bumi. Sumber energi terbarukan tidak dapat langsung dipakai melainkan harus diolah terlebih dahulu menjadi bentuk yang lain agar dapat dimanfaatkan. Keunggulan Indonesia pada beberapa sumber energi terbarukan antara lain berikut.

Sinar matahari
Wilayah Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa. Menurut para ahli wilayah ini termasuk wilayah tropis. Wilayah tropis memiliki keunggulan dalam hal penyinaran matahari. Sepanjang tahun wilayah tropis selalu terkena oleh cahaya matahari yaitu selama kurang lebih 10-12 jam per hari.

Potensi sinar matahari ini menjadi salah satu keunggulan Indonesia di bidang energi listrik alternatif sangat perlu dimanfaatkan, mengingat total intensitas rata-rata 4,5 kWh per meter persegi per hari. Pemanfaatan sumber energi dari matahari diwujudkan dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS diharapkan dapat membantu menopang kebutuhan energi nasional. Di Indonesia sudah ada beberapa PLTS yang dibangun seperti PLTS di Daruba, Morotai dan PLTS Bali.

Angin
Wilayah Indonesia berada di sekitar daerah ekuator merupakan pertemuan sirkulasi Hadley Walker, dan lokal. Kedua sirkulasi tersebut berpengaruh terhadap pola pergerakan udara di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan angin dapat dimanfaatkan menjadi salah satu alternatif sumber energi di Indonesia. Indonesia sangat berpotensi membangun pembangkit listrik tenaga angin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Lokasi ladang angin tersebut antara lain ada di bagian selatan Pulau Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur. Namun sampai saat ini baru ada dua pembangkit listrik tenaga angin yaitu di Papua dan Sulawesi Selatan.

Panas Bumi (geothermal)
Indonesia terletak di kawasan cincin api dunia. Kondisi ini mengakibatkan di wilayah Indonesia tersebar rangkaian gunung api dari ujung Pulau Sumatra sampai dengan wilayah timur Indonesia. Keberadaan banyak gunung api di Indonesia mengakibatkan tingginya potensi sumber panas bumi di Indonesia. Indonesia secara geologis terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama yaitu: Lempeng Eropa-Asia, India-Australia dan Pasifik yang berperan dalam proses pembentukan gunung api di Indonesia.
 sumber daya alam dapat dibedakan menjadi sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non Sumber Daya Non Hayati antar Region
Panas bumi dapat dimanfaatkan menjadi salah satu alternatif sumber energi di Indonesia melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) (PLTG). Pemanfaatan potensi panas bumi memiliki beberapa keuntungan yaitu ramah lingkungan dan ketersediaanya sangat melimpah di Indonesia. Beberapa PLTG yang sudah beroperasi di Indonesia antara lain: PLTG Sibayak, PLTG dieng, dan PLTG Gunung Salak.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama sumber energi terbarukan. Sampai saat ini Indonesia masih belum menggembangkan sumber daya energi terbarukan secara maksimal. Indonesia masih bergantung pada sumber energi yang berasal dari fosil.Akhir-akhir ini sering terjadi kenaikan sumber energi fosil, hal ini dikarenakan ketersediaanya semakin menipis.

Daftar Nama Pembangkit Listrik di Indonesia
NamaLokasiSifatSumber Tenaga
PLTA Peusangan Kabupaten Aceh Tengah Terbarukan Air
PLTA Sigura-gura Sumatera Utara Terbarukan Air
PLTA Asahan I Sumatera Utara Terbarukan Air
PLTA Batang Agam Sumatera Barat Terbarukan Ait
PLTA Maninjau Sumatera Barat Terbarukan Air
PLTA Singkarak Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat Terbarukan Air
PLTA Tes Bengkulu Terbarukan Air
PLTA Musi Bengkulu Terbarukan Air
PLTA Koto Panjang Riau Terbarukan Air
PLTA Besai Lampung Terbarukan Air
PLTA Saguling Jawa Barat Terbarukan Air
PLTA Cirata Jawa Barat Terbarukan Air
PLTA Jatiluhur Jawa Barat Terbarukan Air
PLTA Lamajan Kabupaten Bandung, Jawa Barat Terbarukan Air
PLTA Parakan Kondang Jawa Barat Terbarukan Air
PLTA Plengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat Terbarukan Air
PLTA Mrica Jawa Tengah Terbarukan Air
PLTU Semarang Jawa Tengah Tak Terbarukan Batu Bara
PLTA Mendalan Jawa Timur Terbarukan Air
PLTA Siman Jawa Timur Terbarukan Air
PLTA Giringan Jawa Timur Terbarukan Air
PLTA Selorejo Jawa Timur Terbarukan Air
PLTA Karangkates Jawa Timur Terbarukan Air
PLTA Wlingi Jawa Timur Terbarukan Air
PLTA Riam Kanan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Terbarukan Air
PLTA Larona Sulawesi Selatan Terbarukan Air
PLTA Balambano Sulawesi Selatan Terbarukan Air
PLTA Karebbe Sulawesi Selatan Terbarukan Air
PLTA Bakaru Sulawesi Selatan Terbarukan Air
PLTA Sulewana-Poso I Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Terbarukan Air
PLTA Sulewana-Poso II Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Terbarukan Air
PLTA Sulewana-Poso III Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Terbarukan Air
PLTD Trisakti Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Tak Terbarukan Solar
PLTD Seberang Barito Barito Kuala, Kalimantan Selatan Tak Terbarukan Solar
PLTD Banua Lima Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan Tak Terbarukan Solar
PLTG Trisakti Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Tak Terbarukan Gas
PLTP Geo Dipa Unit Dieng Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah Terbarukan Panas Bumi
PLTP Kamojang Garut, Jawa Barat Terbarukan Panas Bumi
PLTP Wayang Windu Pangalengan, Bandung, Jawa Barat Terbarukan Panas Bumi
PLTU Tarahan Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, Lampung Tak Terbarukan Batu Bara
PLTU Asam-Asam Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Tak Terbarukan Batu Bara
PLTU PT Krakatau Daya Listrik Cilegon, Banten Tak Terbarukan Gas
Unit Pembangkitan Paiton Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur Tak Terbarukan Batu Bara

Keunggulan Sumber Daya Perairan di Indonesia
Perairan Indonesia di Indonesia lebih luas dibandingkan dengan daratannya. Kondisi ini menyebabkan potensi sumber daya laut sangat melimpah di Indonesia. Sumber daya perairan yang ada di Indonesia antara lain sungai, danau, dan air tanah. Sumber daya perairan yang kita miliki sangat menujang proses pembangungan yang sedang kita laksanakan saat ini. Berikut beberapa sumber daya perairan yang ada di negara kita.

Sungai
Indonesia memiliki sangat banyak sungai dan anak-anak sungai yang berpotensi untuk menyediakan sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat. Penyediaan air untuk masyarakat sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menunjang dalam peningkatan pembangunan suatu daerah. Kekurangan air dapat mengakibatkan suatu daerah tidak dapat berkembang karena pembangunan tidak dapat ditingkatkan.

Penyediaan air berkaitan erat dengan berapa sebenarnya potensi/ketersediaan sumber daya air yang tersedia pada suatu daerah. Perhatikan sungai-sungai di Indonesia dan panjang penggalan sungai yang dapat dilayari.
NoNama SungaiPanjang (km)LetakPenggal yang Dapat Dilayari (km)
1.Kapuas1.000Kalimantan700
2.Musi750Sumatera390
3.Mahakam720Kalimantan480
4.Barito700Kalimantan570
5.Memberamo680Papua70
6.Batanghari580Sumatera480
7.Digul540Papua50
8.Brantas530Jawa-
9.Bengawan Solo510Jawa-
10.Katingan500Kalimantab-

Danau
Danau adalah cekungan di permukaan bumi yang cukup luas dan digenangi oleh air. Jumlah danau di Indonesia mencapai ribuan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup diperkirakan sebanyak 840 danau besar dan 735 danau kecil (situ).
NoNama DanauLokasiLuas (km²)
1.TobaSumatera Utara1.146
2.TowutiSulawesi Selatan578
3.SentaniPapua282
4.PosoSulawesi Tengah281
5.SemayangKalimantan Timur236
6.JampangKalimantan Timur225
7.MatanauSulawesi Tengah156
8.PaniaiPapua140
9.BilidohKalimantan Barat122
10.ManinjauSumatera Barat118
11.SingkarakSumatera Barat110
12.RanauSumatera Selatan98
13.LimbotoSulawesi Utara70
14.Laut TawarNangroe Aceh Darussalam55
15.TondanoSulawesi Utara46
16.KerinciSumatera Barat44
Dari total jumlah tersebut, danau di Indonesia mampu menampung hingga 500 km³ air atau 72% dari total persediaan air permukaan di Indonesia. Daya tampung air yang cukup besar tersebut, danau menjadi andalan persediaan air untuk sektor pertanian, sumber air baku masyarakat, perikanan, PLTA, pariwisata dan lain sebagainya.

Menurut terbentuknya danau, danau di dibedakan sebagai berikut..
  • Danau Vulkanik adalah danau yang terjadi karena letusan gunung api yang ditimbulkan kawah luas di puncaknya. Kawah tersebut kemudian terisi oleh air hujan dan terbentuklah danau. Contoh : Danau kawah gunung api yang menimbulkan kawah luas di puncaknya. Kawah tersebut kemudian terisi oleh air hujan dan terbentuklah danau. Contoh: Danau Kawah Gunung Kelud dan Gunung Batur, Danau toba, Danau Kerinci
  • Danau tektonik, yaitu danau yang terbentuk akibat gerak teknonik (bergesernya lapisan kulit bumi) sehingga menimbulkan cekungan pada permukaan kulit bumi. Cekungan tersebut terisi oleh air hujan atau terbendungnya aliran sungai sehingga airnya masuk ke daerah tersebut lalu terbentuklah danau. Contoh danau tektonik di Indonesia antara lain adalah: Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso, dan Danau Tondano, Danau Ranau, Danau Towuti, Danau Paniai
  • Danau karst, yaitu danau yang terjadi di daerah kapur sebagai akibat proses pelarutan terhadap batuan kapur oleh air hujan sehingga lama-kelamaan membentuk cekungan yang akhirnya terbentuk danau. Danau kapur banyak terdapat di selatan Pulau Jawa di daerah Gunung Kidul, Provinsi DI Yogyakarta.
  • Danau bendungan, yaitu danau yang terbentuk karena daerah aliran sungai dibendung, baik secara alamiah maupun atas usaha manusia. Danau bendungan yang terbentuk secara alamiah terjadi karena suatu aliran sungai terbendung oleh hasil letusan gunung api. Contoh : danau laut tawar di Aceh Tengah. Danau bendungan yang dibuat oleh manusia yakni dengan cara membendung suatu daerah aliran sungai, disebut juga danau buatan, contoh : Waduk Jatiluhur, waduk saguling, dan waduk cirata di Jawa Barat ; Waduk Sempor, Waduk Cacaban, di Jawa Tengah ; Waduk Karangkates dan Waduk Selorejo di Jawa Timur. Danau Sentani.

Air tanah
Potensi air tanah tergantung pada faktor: geologi, geomorfologi, dan iklim. Kualitas air tanah cukup baik untuk penyediaan air bersih. Sejauh air dapat diambil dari sumur, kebanyakan penduduk menggunakan air tanah untuk kebutuhan air rumah tangga. Di Indonesia terutama di lereng-lereng pegunungan, wilayah cekungan, dan dataran aluvial mempunyai potensi air tanah yang tinggi. Sejak dahulu hampir semua rumah tangga yang ada di Pulau Jawa memiliki sumur. Ini membuktikan bahwa manusia sangat membutuhkan air tanah sebagai keperluan sehari-hari.