Minggu, 03 November 2019

Persamaan Kata atau Sinonim | Contoh dan Penjelasannya yang Tidak Selalu Sama

Wawan Setiawan Tirta
Persamaan kata atau sinonim adalah salah satu hubungan makna. Hubungan makna yang saling berkait dan bisa saling menggantikan. Istilah lain dari persamaan kata adalah sinonim atau sinonimi.

Kata yang memiliki sinonim posisinya bisa digantikan oleh sinoniminya tersebut. Akan tetapi masing-masing kata yang saling bersinonim belum tentu bisa mengantikan secara utuh karena memiliki kaidah, tingkatan, kebiasaan penggunaan yang berbeda.
Persamaan Arti Kata, Katanya tidak harus sama

Persamaan arti kata tetap memiliki batasan persamaan dan batasan perbedaan.

Contoh kata kamu, engkau, dirimu, dikau, Anda merupakan sinonim. Sama-sama bermakna orang kedua, atau menjadi lawan bicara dalam sebuah percakapan.

Akan tetapi masing-masing kata tersebut memiliki perbedaan dalam kaidah penggunaan. Baik berkaitan dengan ragam percakapan, maupun dari segi kesopanan.

Contoh antara kata kamu  dan Anda merupakan sinonim. Tetapi memiliki perbedaan berkaitan dengan kesopanan. Kata kamu digunakan untuk orang yang sebaya, atau digunakan oleh orang yang lebih tinggi (lebih tua) kepada orang yang lebih rendah jabatannya (lebih muda usianya). Sementara kata Anda digunakan untuk lebih menghormati lawan bicara.

Kata engkau dan dikau adalah kata yang biasa digunakan dalam ragam sastra. Biasanya digunakan dalam baris atau larik dalam puisi atau lagu. Kata engkau atau dikau tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Contoh persamaan kata yang lain adalah melihat, menonton, menjenguk, membesuk, dan menengok.

Kata melihat adalah kata yang paling umum. Artinya menyaksikan dengan menggunakan alat indra pengelihatan (mata).

Kata menonton biasanya digunakan untuk melihat sebuah pertunjukan atau acara di televisi.

Contoh: Dia tidak boleh menonton konser musik rock karena cenderung kisruh.

Kata menonton identik dengan pertunjukan dan orang yang melihat terlibat aktif dalam mengikuti pertunjukan tersebut. Artinya, menonton adalah melihat dari dekat. Sementara kalau melihat hanya bisa melihat sekilas saja.

Contoh: tadi aku melihat Doni sedang menonton konser.

Kata menjenguk digunakan untuk melihat orang yang sedang sakit.

Kata membesuk adalah sinonim yang paling dekat. Akan tetapi kata membesuk digunakan untuk melihat yang tidak hanya sakit, tetapi juga orang yang sedang kesusahan. Misalnya, untuk melihat orang yang sedang ada di tahanan, kata yang paling pas adalah kata besuk (membesuk).

Kata menengok digunakan untuk menggambarkan kegiatan melihat yang hanya sekilas saja.

Sinonim atau persamaan yang selanjutkan akan dibahas adalah persamaan kata mati. Ada beberapa persamaan atau sinonim kata mati yaitu: wafat, meninggal, tewas, gugur. 

Masing-masing kata tersebut memiliki nilai makna yang berbeda-beda. Contoh penggunaan masing-masing kata tersebut yang baik adalah sebagai berikut. Dalam tulisan ini disebutkan contoh yang baik, bukan contoh yang benar. Karena benar belum tentu baik. Baca lebih dalam mengenai konsep Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar.

Mati dan meninggal adalah kata yang paling netral, tidak bertendensi negatif (bermuatan makna negatif) tidak juga bertendsi positif. Akan tetapi kata meninggal terkesan lebih halus.

Contoh: Dia mati karena tertabrak truk, sebelumnya dia naik motor dengan ugal-ugalan.

Kata mati tesebut lebih netral, kata meninggal digunakan karena masing menghormati orang yang sedang disebut.

Contoh: Meskipun bapaknya telah meninggal dunia, mereka masih melanjutkan tradisi untuk saling memberi dan saling membantu.

Lain lagi dengan kata tewas. Kata ini  digunakan karena tidak menghormati orang yang disebut. Contoh: Penjahat itu tewas setelah diamuk massa karena ketahuan hendak merampok.

Sementara ada banyak pula contoh yang kurang sopan digunakan oleh stasiun televisi. Untuk menyebut korban bencana alam, biasanya stasiun televisi menggunakan kata tewas.

Contoh: Kapal Tenggelam 17 Tewas.

Seharusnya, stasiun televisi juga media lain, menggunakan kata yang lebih sopan dari kata tewas yaitu gata meninggal atau mati. Jadi, lebih sopan kalau ditulis: Kapal Tenggelam, 17 Meninggal.

Kata wafat digunakan oleh orang yang sangat dihormati. Biasanya digunakan untuk menyebut orang yang ahli agama atau digunakan oleh lingkungan yang beragama Islam. Kata wafat diserap dari bahasa Arab. Sama dengan kata mati yang sebenarnya juga diserap dari bahasa Arab.

Contoh: Meski telah wafat, jasa KH. Hasyim Asyari dan KH. Ahmad Dahlan tetap lestari, dilanjutkan oleh para penerusnya.

Penggunaan kata gugur pada mulanya hanya digunakan oleh untuk para pejuang, tentara, atau orang yang sedang berperang yang meninggal dalam peperangan. Lambat laun, kata gugur juga digunakan untuk menyebut orang yang sedang meninggal ketika sedang bertugas.

Contoh: Lima prajurit gugur dalam operasi militer itu.

Contoh lain: Bapak lima anak itu gugur dalam perjalanannya menuju ke tempat kerja.

Jadi, persamaan kata adalah dua atau lebih kata yang berbeda namun memiliki kesamaan makna. Jadi, istilah persamaan kata kurang tepat untuk menggambarkan konsep sinonim. Yang sama adalah maknanya, sementara kata tetaplah berbeda.