Rabu, 06 November 2019

Struktur dan Fungsi Tubuh Mollusca

Wawan Setiawan Tirta
Mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak (Latin, molluscus berati lunak) merupakan hewan triplobastik selomata. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang, setelah filum Arthropoda. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat, dari palung, benua, laut, sampai pegunungan yang tinggi. Hewan ini memiliki sifat kosmopolit, artinya hewan ini terdapat di mana-mana. Hewan ini sebagian besar dilindungi oleh cangkang meskipun ada juga yang tidak memiliki cangkang. Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, respirasi, ekskresi, reproduksi, dan juga sistem saraf.

1. Ciri-Ciri Umum Mollusca
Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m. Tubuh Mollusca lunak dan tidak beruas-ruas, merupakan binatang triplobastik selomata. Apabila dipotong menjadi dua bagian, bersifat simetri bilateral.

Tubuh Mollusca terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kaki, massa viseral, dan mantel, dapat berupa cangkang/cangkok. Anggota hewan ini mempunyai cangkang/cangkok luar mengandung kapur (kalsium karbonat) yang dapat melindungi tubuhnya. Tetapi ada beberapa jenis yang tidak memiliki cangkok. Cangkok tersebut merupakan mantel, yaitu lapisan jaringan organ-organ viseral dan membentuk rongga mantel terletak pada insang atau paru-paru, lubang saluran pencernaan. Sistem saraf Mollusca terdiri atas cincin saraf, memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan Mollusca lengkap terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.

2. Perkembangbiakan Mollusca
Mollusca ini juga termasuk hewan hermaprodit, yaitu mempunyai alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua). Oleh sebab itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal.

3. Klasifikasi
Berdasarkan struktur tubuh, Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu Amphineura,  Gastropoda, Scaphopoda, Cephalopoda, dan Pelecypoda. Berikut ini masing-masing kelas dari Mollusca.

a. Amphineura
Hewan mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya memiliki susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti susunan genting. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut ( ventral ) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung banyak insang. Hewan ini bersifat hermafrodit ( berkelamin dua ), fertilisasi eksternal (pertemuan sel telur dan sperma terjadi di luar tubuh ). Pada mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau radula. Contohnya Cryptochiton sp atau Chiton.  Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
  1. Aplacophora (tidak bercangkang)
  2. Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)
  3. Polyplacophora.

b. Pelecypoda (Bivalvia/Lamellibranchiata)
Hewan ini disebut sebagai bivalvia karena tubuhnya dilindungi oleh cangkangnya yang setangkup, memiliki tubuh simetri bilateral. Bivalvia (bi berarti dua, valve berarti klep), artinya hewan bercangkang yang terdiri atas dua bagian. Bagian cangkang yang paling tua biasanya paling tebal, menonjol, letaknya pada bagian persendiaan yang disebut umbo.

Hewan golongan ini bernapas dengan insang yang berlapis-lapis yang berbentuk seperti lembaran sehingga disebut juga sebagai Lamelibranchiata (lamela = lembaran, branchia = insang). Dari celah cangkangnya akan keluar kaki yang pipih seperti mata kapak sehingga hewan ini disebut juga Pelecypoda (pelecy = pipih, podos = kaki). Contohnya, meleagrina (kerang mutiara), anadonta (kijing, hidup di air tawar), ostrea (tiram dapat dimakan, hidup di laut), dan, Asaphis detlorata (remis). Panope generosa (kerang raksasa).
 Mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak  Struktur dan Fungsi Tubuh Mollusca
Di bagian bawah cangkang terdapat mantel, yang terdiri atas jaringan khusus yang digunakan untuk membungkus alat-alat dalam, seperti alat pencernaan, alat reproduksi, insang, saraf ataupun jantung. Sistem peredaran darahnya terbuka. Di bagian belakang mantel ada sifon yang digunakan untuk jalan masuk dan keluarnya air. Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah Maleagrina margaritivera (kerang mutiara). Cangkang kerang terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
  • Lapisan periostrakum, merupakan lapisan paling luar dan tersusun atas zat tanduk.
  • Lapisan prismatik, merupakan lapisan tengah yang tebal, terdiri atas zat kapur.
  • Lapisan nakreas, merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas zat-zat kapur yang halus. Lapisan ini disebut juga sebagai lapisan mutiara.  

c. Gastropoda
Gaster artinya perut dan podos adalah kaki, Gastropoda adalah anggota phylum Mollusca yang menggunakan perut sebagai kaki atau berjalan dengan menggunakan perutnya. Semua Gastropoda memiliki cangkang sebagai pelindung kecuali Vaginulae. Contoh Mollusca yang hidup di darat adalah siput, bekicot (Acathina fulica), siput rakus (Amphidromus); yang hidup di air: kreco (Paludina), siput sawah (Limnea javanica).
 Mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak  Struktur dan Fungsi Tubuh Mollusca
Pada bagian kepala yang terletak di depan terdapat sepasang tantakel pendek (sungut). Bintik mata terdapat pada tantakel panjang yang berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Adapun tantakel pendek digunakan sebagai organ pembau. Bagian depan menghasilkan lendir untuk mempermudah gerakan.  

Memiliki sistem peredaran darah terbuka dan memiliki sistem pencernaan makanan yang sempurna. Saluran pencernaan dimulai dari mulut, terdapat radula (lidah parut) untuk memarut tumbuhan, kerongkongan, usus, dan berakhir ke anus. Berdekatan dengan lambung terdapat hati, kelenjar pencernaan, insang, atau rongga paru-paru. Karena hidupnya di berbagai macam tempat, maka sistem pernapasannya menggunakan insang, paru-paru, atau kulit. Gastropoda sudah mempunyai jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana, jadi peredarannya adalah terbuka.

Bekicot merupakan hewan hermafrodit, alat reproduksinya adalah ovotestes. Alat ini mampu menghasilkan ovum dan sperma, namun dalam fertilisasinya tetap membutuhkan individu lain. Setelah fertilisasi, hewan betina akan mengeluarkan telur yang telah dibuahi dan biasanya diletakkan dalam lubang tanah sampai menetas yang akan berkembang menjadi dewasa..

d. Schapopoda
Hewan ini hidupnya ada di dasar perairan atau terpendam dalam pasir atau lumpur. Contoh spesiesnya adalah Dentalium vulgare. Cangkang hewan ini mirip dengan bentuk gading namun memiliki ujung yang terbuka karena disesuaikan dengan tempat hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di dalam pasir/lumpur. Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar untuk menggali pasir.

e. Chepalopoda
Hewan- hewan yang tergolong kelas Chepalopoda adalah hewan yang memiliki kaki yang terdapat di kepala. Chepal artinya kepala dan podos artinya kaki. Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Bergerak dengan menggunakan tentakel atau lengan yang terdapat di kepala. Kecuali pada Nautilus, Chepalopoda memiliki kantong tinta yang dapat digunakan untuk mempertahankan diri dari pemangsa. Contoh: Loligo (cumi-cumi), sotong, Octopus (gurita), Nautilus. Nautilus mempertahankan diri dengan merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat lingkungan hewan ini berada.

Hewan ini memiliki ciri khas, yaitu mempunyai tentakel yang dilengkapi dengan alat pengisap. Alat ini terdapat pada kepala yang berguna untuk menangkap mangsa. Misalnya, pada cumi-cumi dan sotong mempunyai 8 tentakel pendek dan 2 tentakel yang panjang. Nautilus mempunyai sekitar 60-90 tentakel. Gurita mempunyai 8 tentakel.

Pada kepala terdapat sepasang mata yang telah berkembang dengan baik. Dengan mata yang tajam dapat segera menghindari musuh sehingga jenis Mollusca ini lebih maju dibandingkan dengan yang lainnya. Ada juga lengan penangkap yang bersatu membentuk bagian leher, corong, sifon (sebagai jalan keluar masuknya air). Sifon ini berfungsi sebagai alat untuk menyemprotkan air. Di sebelah perut terdapat kantung tinta yang mengandung pigmen melanin. Semua anggota hewan ini memilikinya, kecuali Nautilus.
 Mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak  Struktur dan Fungsi Tubuh Mollusca
Cephalopoda ini juga memiliki mantel, terletak di bagian punggung (dorsal) yang melekat pada tubuh, sedangkan pada bagian perut (ventral) mantelnya tidak melekat sehingga tubuh berbentuk rongga. Sistem pencernaannya adalah dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus yang letaknya pada bagian tubuh di sebelah bawah sifon. Respirasinya dengan menggunakan insang, sedangkan sistem sirkulasinya adalah peredaran darah tertutup. Jantung mempunyai satu bilik dan dua serambi. Sistem ekskresinya berupa dua kantong ginjal.

Sistem saraf hewan ini terdiri atas simpul otak, simpul kaki, dan simpul alat-alat dalam. Alat kelamin pada hewan ini sudah dipisahkan. Pada saat perkawinan, hewan jantan menyalurkan sel sperma ke dalam rongga mantel hewan betina dengan menggunakan lengan yang terletak pada bagian ventral, kemudian terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang di dalam tubuh, kemudian menetas. Setelah cukup dewasa akan keluar dari dalam tubuh dan hidup bebas

4. Peranan Mollusca
Dalam kehidupan sehari-hari peranan Mollusca antara lain sebagai sumber protein hewani (contohnya bekicot dan kerang) dan sebagai bahan hiasan (contohnya cangkang kerang laut) dan penghasil mutiara. Selain itu, ada juga yang merugikan, yaitu Teredo navalis yang merusak kayu pada kapal dan juga sebagai inang antara dari cacing parasit dan juga hama tanaman (contohnya siput).

Daging keong biasanya dibuat makanan “sate keong” yang  memiliki nilai gizi tinggi, sedangkan cangkangnya yang indah dapat dijadikan untuk aneka hiasan. Selain dapat dimanfaatkan sebagai makanan, keong emas bisa merugikan pula. Keong emas yang hidup di sawah dapat menjadi hama padi, keong ini memiliki daya biak tinggi sehingga sulit untuk diberantas.

Cumi-cumi dan sotong merupakan makanan memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Selain sebagai sumber makanan, hewan ini cukup berperan dalam mata rantai pada jaring-jaring makanan di dalam ekosistem air laut karena dapat menjadi makanan ikan.