UANG KERTAS RUPIAH
Uang kertas pertama kali diedarkan dandigunakan di Nusantara adalah pada saat pendudukan pemerintah India Belanda di nusantara . Misalnya mata uang Gulden oleh pemerintahan India Belanda digunakan sejak tahun 1815, dan mulai tahun 1827 mata uang gulden ditangani oleh De Javasche Bank sebagai direktur bank.
Setelah jatuhnya dan penyerahan Indonesia kepada pendudukan jepang atas Indonesia pada tahun 1942, mata uang Gulden tetap dikeluarkan oleh 'Pemerintah Jepang' di Indonesia namun kemudian diganti menjadi 'Roepiah' pada tahun 1943.
Sebuah negara yang berdiri dan mendapat legitimasi dunia seharusnya mempunyai mata uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka. Setelah Indonesia memplokamirkan kemerdekaannya, Indonesia masih belum mempunyai mata uang sendiri. Saat itu mata uang yang digunakan adalah mata uang Hindia Belanda, Jepang dan De Javashe Bank. Indonesia pertama kali menerbitkan rupiah Indonesia sendiri pada tahun 1946 setelah perang kemerdekaan dengan Belanda , kemudian menyusul deklarasi kemerdekaan sepihak oleh Indonesia pada akhir Perang Dunia II pada 17 Agustus 1945. Uang ini kemudian dikenal sebagai ' Oeang Republik Indonesia ' ('oeang' sebagai ejaan lama dari 'Uang', atau 'money' dalam bahasa Inggris ).
ORI (Oeang Repiblik Indonesia) yang dikeluarkan pemerintah juga dimaksudkan untuk mencegah perkembangan mata uang NICA pada tanggal 26 Oktober 1946. Dan sejak saat itu ketiga mata uang yang dulu ada dinyatakan sudah tidak berlaku lagi, sehingga sejarah uang hanya ada 2 mata uang saat itu. Ternyata kebijakan itu didukung oleh rakyat.
Setelah perjanjian damai yang dinegosiasikan di Den Haag tahun 1949, 'ORI' (embel embel 'sen') ditarik dari peredaran untuk digantikan dengan uang yang diakui secara internasional yaitu ' rupiah Indonesia '.
1 Rupiah Tahun 1960 Seri Soekarno
2,5 Rupiah Tahun 1961 Seri Soekarno Borneo Direncanakan untuk Kalimantan Utara (Sabah dan Sarawak)
10 Rupiah Tahun 1963 Seri Pekerja Pemahat Kayu
100.000 Rupiah Tahun 2004 Seri Soekarno dan Mohammad Hatta
10.000 Rupiah Tahun 2005 Seri Sultan Mahmud Badaruddin II
50.000 Rupiah Tahun 2005 Seri I Gusti Ngurah Rai