Jumat, 17 April 2020

Mengenal Teks Laporan Hasil Observasi

Wawan Setiawan Tirta
Teks laporan observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum/melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi ini juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Jenis teks ini mendeskripsikan atau menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum seperti benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau peristiwa. Teks hasil observasi bersifat faktual karena semua yang berada di teks tersebut benar benar ada atau fakta.

Ketika akan membuat teks hasil observasi terlebih dahulu kita memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan teks observasi. Diantaranya adalah mengamati objek yang akan kita observasi. Objek yang diamati haruslah objek tunggal. Setelah mengamati mencatat data yang diperlukan, data yang dicatat haruslah data yang akurat sesuai pengamatan, data yang disajikan hasil penelitian terkini. Jika diperlukan dapat melakukan wawancara dengan narasumber sebagai bukti penguat dan referensi. 

Setelah hal-hal diatas sudah sesuai, tinggal kita membuat teks laporan hasil observasi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. dalam penyusunan laporan hasil observasi kita harus menyusun teks sesuai dengan struktur teks laporan. sesuaikan dengan kaidah-kaidah (ciri-ciri) teks laporan hasil observasi. dalam penulisan laporan hasil observasi harus terdapat kalimat diskripsi dan kalimat difinisi. jika terdapat referensi yang lain sumber harus ditulis dalam laporan tersebut. tidak terdapat pandangan penlis atau simpulan.

Mengenal Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Struktur teks hasil laporan observasi tersebut adalah unsur-unsur dalam laporan hasil observasi yang terdiri  dari :
  • Definisi umum adalah paragraf yang berisi penjelasan secara rinci seperti pengertian objek yang diamati atau nama lain dari objek yang diamati.
  • Deskripsi bagian, adalah paragraf atau struktur yang berisi bagian-bagian dari objek yang di amati. 
  • Deskripsi manfaat, adalah paragraf atau struktur yang berisi manfaat-manfaat dari objek yang di amati tersebut.
Perhatikan contoh laporan hasil observasi berikut ini.
Struktur TeksKalimat
Definisi UmumBurung merpati atau burung dara adalah salah satu hewan yang hidup di berbagai belahan dunia, karena burung jenis ini ditemui di seluruh belahan dunia kecuali Antartika. Burung merpati hidup berdampingan dengan manusia sebagai hewan peliharaan.
Deskripsi BagianBurung merpati termasuk burung berukuran sedang. Ukuran panjang burung ini antara 20 cm hingga 30 cm dan berat antara 700 gram hingga 900 gram. Merpati adalah burung berbadan gempal dengan leher pendek dan paruh ramping pendek.

Burung merpati memiliki beragam jenis warna, antara lain coklat, putih, hitam, atau perpaduan dari beberapa warna tersebut. Makanan burung ini adalah biji-bijian seperti, jagung, beras, kacang hijau, dan lain sebagainya. Merpati merupakan binatang pemakan biji-bijian.
 Teks laporan observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum Mengenal Teks Laporan Hasil Observasi
Burung merpati biasanya tinggal di dalam sarang berbetuk balok dengan lubang persegi sebagai pintunya. Pada habitat alamnya merpati membangun sangkarnya dari ranting dan sisa-sisa lainnya, yang ditempatkan di pepohonan, birai, atau tanah, tergantung spesiesnya. Sarang burung merpati sering di sebut pagupon. Pagupon biasanya ditempel di dinding rumah pemilik burung merpati.
Deskripsi ManfaatBurung merpati dapat digunakan dalam perlombaan atau kontes kecantikan burung merpati. Perlombaan merpati yang sering dijumpai adalah belapan. Balapan biasanya dilakukan untuk dengan cara menerbangkan dari jarak jauh secara bersamaan. Merpati yang sampai terlebih dahulu di tempat perlombaan sebagai pemenang.

Merpati sering diapakai sebagai lambang perdamaian oleh manusia dan sering digambarkan sedang memegang daun zaitun, menurut catatan dahulu merpati pernah dipakai untuk mengirim surat dengan mengikatkan surat di kakinya.

Populasi burung merpati di Indonesia sangatlah besar, namun kebanyakan burung merpati di Indonesia adalah peliharaan. Keberadaan burung merpati liar sangatlah sedikit, mungkin hal ini karena berkurangnya habitat merpati karena pesatnya pembangunan.