Jumat, 08 November 2019

Menulis Kritik Seni Rupa

Wawan Setiawan Tirta
Dalam kritik karya seni rupa selain dapat dinikmati keindahanya juga dapat dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan aspek-aspek simbol, jenis, fungsi, dan nilai estetis yang terdapat dalam karya tersebut. Pengetahuan dan wawasan yang luas tentang berbagai aspek karya seni rupa akan membantu memudahkan dalam mengeritik sebuah karya seni. Kritikan yang baik memberikan manfaat bagi pembacanya dalam memahami karya seni rupa serta manfaat bagi perupanya untuk meningkatkan kualitas karya ciptannya.

Tahapan kegiatan kritik karya seni rupa umumnya dimulai dengan mendeskripsikan karya seni rupa yang akan dikritik. Kemudian menganalisis secara formal berdasarkan unsur-unsur rupa dan prinsip-prinsip penatannya, dilanjutkan dengan menginterpretasi makna yang terkandung dalam karya tersebut, dan diakhiri dengan memberikan penilaian terhadap karya tersebut. Dalam kegiatan mengeritik sebuah karya seni rupa dapat dilakukan dengan membandingkan karya yang dikritik tersebut dengan karya lainnya yang sejenis baik aspek simbolik, jenis, fungsi maupun nilai estetis yang terkandung dalam karya tersebut. Untuk meningkatkan kemampuan dalam mengertik karya seni rupa dapat dilakukan selain dengan mempelajari tokoh-tokoh dalam dunia seni rupa juga dengan mengevaluasi atau mengeritik tulisan kritik seni itu sendiri.

1. Mendeskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, tentunya harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.

2. Menganalisis
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini harus memahami unsur-unsur seni dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

3. Menafsirkan
Menafsirkan atau menginterpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan. Semakin luas wawasan semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Agar wawasan semakin kaya maka harus banyak mencari informasi dan membaca khususnya yang berkaitan dengan karya seni rupa.

4. Menilai
Apabila tahap mendeskripsikan sampai menafsirkan merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni. Tahap menilai atau evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut, baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langka-hlangkah sebagai berikut:
  1. Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis.
  2. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi.
  3. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “berbeda” dari yang telah ada sebelumnya.
  4. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi tertentu yang melatarbelakanginya.

Perhatikan gambar karya seni rupa dua dimensi berikut ini karya Wahyu Gunawan di bawah ini. Saya mencoba memberikan kritik (dengan segala keterbatasan pengetahuan saya). Saya mencoba menggunakan langkah-langkah kritik secara bertahap mulai dari mendeskripsikan hingga menilai atau mengevaluasi. Jadi apabila kritik yang saya tulis kurang tepat mohon komenta anda untuk perbaikan kritik yang saya berikan. Berikut ini kritik terhadap lukisan karya Wahyu Gunawan.
 Dalam kritik karya seni rupa selain dapat dinikmati keindahanya juga dapat dapat memberik Menulis Kritik Seni Rupa
Wahyu Gunawan, The Secret of Life
No.TahapKeterangan
1.MendeskripsiDalam lukisan berjudul "The Secret of Life" ini Wahyu Gunawan mengungkapkan sebuah rahasia kehidupan manusia. Wahyu menggambarkan kehidupan manusia seperti dalam sebuah labirin. Wahyu menyukai detail dan komposisi-komposisi yang memaparkan keriangan, canda tawa hedonisme yang terkesan ironis. Lukisan ini menggambarkan manusia-manusia yang melakukan aktifitas dalam sebuah labirin. Di sebelah kanan bawah tampak dua orang bercakap-cakap di sebuah ruangan perahu bertuliskan police. Ke tengah sedikit tampak terlihat orang dengan mengendarai balon udara. Wahyu menggambarkan dunia berliku-liku dengan manusia yang berkostum warna-warni yang terlihat mencari jalan keluar.
2.MenganalisiKarya ini secara visual menunjukkan idiom yang bersumber dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, sebagai ekspresi dalam kehidupan manusia yang sangat beragam. Karya ini dapat dikategorikan dalam  gaya ekspresionisme simbolis.
3.MenafsirkanMelalui warna dominan merah pada bagian atas melambangkan keberanian, simbol dari api, pencapaian tujuan, dan perjuangan. Dominan warna biru pada bagian bawah memberi kesan tenang dan menekankan keinginan, serta dengan latar langit yang abu-abu menambah suasana carut marut dalam kehidupan manusia. Melalui lukisan "The Secret of Life" Gunawan ingin menyampaikan bahwa hidup adalah sebuah rahasia. Kadang manusia berada di atas, dan kadang berada di bawah. Untuk dapat bertahan manusia harus berjuang dengan segala cara untuk menguak rahasia kehisupan.
4.MenilaiWahyu Gunawan yang lahir 2 Mei 1975 termasuk pelukis muda yang kaya dengan ekspresi. Dalam karya “The Secret of Life” mengungkap sebuah idiom yang menggambarkan kehidupan manusia yang sangat kompleks. Setiap manusia berusaha mencari jalan keluar masing-masing untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Karya ini selain menghadirkan idiom yang menyentuh juga menunjukkan sisi humanis yang kuat.